"Awal 40 unit dulu. 10 Oktober ini mulai assembly, kita trial di Malang, Kediri, Surabaya, Solo, dan Salatiga. Bulan ini produksi massal diharapkan November sudah ada di tangan customer," kata Public of Communications PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) Budhi Martono saat ditemui di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Minggu (6/10/2013).
Budhi mengungkapkan untuk 1 unit mobil Esemka tipe SUV Rajawali kapasitas 5 orang dan sudah dilengkapi futir keamanan maksimal, PT SMK membandrol dengan harga Rp 140 juta per unit, sementara untuk jenis Esemka jenis pick-up Bima dibandrol dengan harga Rp 70 juta per unitnya.
"Produksi untuk Indonesia kita maksimalkan fitur kita seperti AC, power steering, central lock power window, CD player, electric mirror, rem nya ABS, dilengkapi EBD, pokoknya fitur keamanan maksimal, sedangkan untuk Esemka Bima juga dilengkapi AC, power steering, dengan mesin 1100 cc, kapasitas 850 kg, dan flat deck TW bisa dibuka di 3 sisi," ungkapnya.
Budhi mengklaim mobil Esemka Rajawali masih lebih murah dibandingkan dengan mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC).
"Mobil kita lebih murah dari mobil murah karena mereka harga Rp 76 juta itu tanpa AC dan power steering tanpa velek tanpa ABS, kalau fitur-fitur dikasih semua, mereka harganya bisa jadi Rp 152 juta," kata dia.
Saat ini, pihaknya baru akan memproduksi massal 40 unit mobil Esemka untuk satu bulan.
"Kita 40 unit dulu sebulan, dikali 12 bulan, nggak banyak-banyak. Kita nggak hanya berjualan mobil tapi bagaimana membangkitkan kebanggaan produk dalam negeri," kata dia.
Ternyata ESEMKA sudah siapp produksi massal bahkan harganya lebih murah dari harga Mobil Murah LGCC. Sungguh membanggakan,
Opini:
Menurut saya mobil Esemka sudah cukup banyak perkembangannya. Kita juga perlu mendukung produk lokal agar mampu menyaingi produk otomotif raksasa di luar negeri. Namun dengan banyaknya persaingan mobil yang murah, juga pasti akan berdampak pada kemacetan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar